Meski kemungkinan Kota Surabaya akan hanya punya pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tunggal, Komusi Pemilihan Umum (KPU) tetap optimistis menarget partisipasi pemilih 75 persen.
Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) menyebut, target partisipasi itu untuk pemilih Pilwali maupun Pilgub Jatim.
“2024 ini kami juga mensosialisasikan selain wali kota dan wakil wali kota juga akan melakukan sosialisasi terhadap gubernur dan wakil gubernur, nah sosialisasi itu terus kita masifkan,” ujarnya, Senin (2/9/2024).
Sosialisasi secara masif, lanjutnya, sudah digencarkan ke masyarakat.
“Kita bergerak ke seluruh elemen masyarakat, dan seluruh kecamatan, kami juga memerintahkan PPK dan PPS untuk terus melakukan sosialisasi untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya di 27 November 2024 nanti,” tambahnya.
Meski tak ada ketentuan soal target khusus berapa partisipasi pemilih tapi ia optimistis sama dengan Pemilu 2024.
“Di Pilkada kali ini karena memang pertama berdekatan dengan pemilu sehingga tingkat partisipasi masyarakat itu kami harapkan sama dengan partisipasi pemilu,” terangnya.
Menurutnya, animo masyarakat untuk datang ke TPS tidak hanya akan memilih wali kota, tetapi ada pemilihan calon gubernur dan wakilnya yang akan turut mengerek partisipasi.
“Tingkat partisipasi masyarakat ke depannya karena sudah kita punya pengalaman di Pilwali 2020 dan 2024 ini, setidaknya minimal sama lah dengan Pemilu 2024, (target partisipasi pemilih) 75 persen,” tandasnya.
Diketahui, hingga KPU Surabaya memperpanjang pendaftaran paslon wali kota dan wakil wali kota hari ini, Senin (2/9/2024) baru ada satu pasangan yang mendaftar. Petahana Eri Cahyadi dan Armuji.
Jika sampai batas akhir 4 September tidak ada pasangan lain, maka keduanya ditetapkan sebagai pasangan tunggal melawan kotak kosong.(lta/kir/ipg)